Minggu, 25 Maret 2018

Workshop EPIC, Ajak Mahasiswa Bangun Bangsa

STAIN Parepare --- Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) STAIN Parepare melaksanakan workshop EPIC (Empowered, Prepared, Inspired, Connected) bekerja sama dengan Alumni RELO (Regional English Languange Office U.S Embassy Jakarta) dan APBI (Aliansi Pengajar Bahasa Inggris). Kegiatan ini sukses menarik antusias peserta, terbukti dari hadirnya puluhan peserta di Aula STAIN Parepare (25/03).

[caption id="attachment_7425" align="alignnone" width="300"] Foto Peserta Workshop EPIC[/caption]



[caption id="attachment_7430" align="alignnone" width="300"] Foto Peserta: Games Sebelum kegiatan dimulai[/caption]

Peserta workshop merupakan mahasiswa dari berbagai jurusan serta prodi yang ada di STAIN Parepare. Seperti salah satu peserta,  Sitti Sri Cahyani mahasiswa prodi pendidikan bahasa Inggris yang bertekad akan merealisasikan idenya setelah mengikuti workshop ini. “Kita sama-sama pemuda anak negeri harus lebih care (peduli) melihat keluar dengan isu-isu terutama isu pendidikan karena pendidikan merupakan akar dari segala hal. Pendidikan perlu disebarluaskan, perlu terealisasi kepada setiap orang," ungkap Sitti yang akan merealisasikan planningnya kepada anak-anak kecil di pelabuhan lama Parepare dan Ujung Lero Pinrang.

[caption id="attachment_7428" align="alignnone" width="300"] Foto salah satu peserta, Sitti Sri Cahyani mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris jurusan Tarbiyah dan Adab, STAIN Parepare[/caption]

Workshop yang berlangsung selama dua hari ini yang dimulai dengan  kelas microteaching di Lab ICT STAIN Parepare hingga hari kedua dilakukan sharing berbicara tentang kepemudaan  dimana menghadirkan dua narasumber. Dalam sesi sharing ini, menghadirkan dua narasumber.



Hadirnya Nur Nahdiyah selaku narasumber pertama mengajak mahasiswa agar peduli dengan demokrasi terlebih lagi pemilihan gubernur dan wali kota yang tidak akan lama lagi dilaksanakan. “Pemimpin yang dilahirkan itu ada ditangan kita. Harapan saya, hal yang sederhana yang bisa kita lakukan dalam konteks pilkada dan pemilu adalah mencoblos, hal postif  yang kedua adalah mencari rekam jejak paslon (pasangan calon), hal positif ketiga adalah Hima ini bisa melakukan kontrak dengan calon untuk menagih janji-janjinya nanti dan yang kelima selesai dari kampus bisa menjadi anggota politik," jelas Nur Nahdiyah, ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Parepare.

[caption id="attachment_7423" align="alignnone" width="300"] Foto Narasumber Pertama: Nur Nahdiyah, ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Parepare[/caption]

Ia juga menjelaskan bahwa politik itu bukanlah sesuatu hal buruk, “politik sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran anak muda. Semua  politik itu untuk kemaslahatan umat,” tutup Diyah.

[caption id="attachment_7429" align="alignnone" width="300"] Foto: Andi Appipatoangai (Appi), Ketua 1000 guru Sulsel[/caption]



Sementara narasumber kedua Andi Appipatoangai  yang akrab disapa Appi mengajak mahasiswa agar melakukan sesuatu hal yang positif. “Kita harus bersama-sama membangun bangsa karena banyak kejadian-kejadian besar dilakukan pemuda dan apa yang kita lakukan kini? Mari sibukkan diri mengurus anak negeri, sebelum sibuk mengurus anak sendiri”, ajak Appi, Ketua 1000 guru Sulsel (Sulawesi Selatan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar